LOMBOK BARAT, NTB – Menjelang pelaksanaan Tradisi Adat Pujawali dan Perang Topat di Pura Lingsar, Wakapolresta Mataram, AKBP I Wayan Sudarmanta, S.I.K., M.H., memimpin langsung peninjauan lokasi pada Kamis (12/12/2024). Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan pengamanan untuk acara yang akan berlangsung pada 14 Desember, dengan puncaknya pada 15 Desember 2024.
Tradisi Pujawali dan Perang Topat, yang selalu menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai daerah di NTB, memerlukan pengamanan yang matang. Dalam kunjungan tersebut, AKBP Sudarmanta menyatakan pentingnya memahami setiap detail lokasi guna menciptakan strategi pengamanan yang efektif.
“Kami harus memastikan seluruh area Pura Lingsar aman dan siap untuk menampung banyaknya pengunjung. Detail lokasi sangat penting agar pengamanan dapat berjalan lancar dan optimal, ” ujar Wakapolresta Mataram.
Pengamanan event budaya ini tidak hanya melibatkan Polresta Mataram, tetapi juga dukungan penuh dari TNI, pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat setempat. Menurut Wakapolresta, sinergi antarinstansi menjadi kunci keberhasilan acara.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
“Polresta Mataram akan diperkuat oleh personel dari Polda NTB serta jajaran Polsek. Kerja sama lintas sektor ini diharapkan mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat, ” jelasnya.
Mengantisipasi potensi kerawanan, terutama selama prosesi Perang Topat yang melibatkan banyak peserta, Wakapolresta meminta seluruh pihak menjaga kedamaian dan kelancaran acara.
“Kegiatan ini bukan hanya tradisi, tetapi juga simbol kerukunan dan budaya yang harus kita jaga bersama. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis acara ini dapat berlangsung dengan tertib dan sukses, ” tegas AKBP Sudarmanta.
Pujawali dan Perang Topat adalah tradisi tahunan yang sarat dengan nilai kerukunan umat beragama. Di Pura Lingsar, umat Hindu dan Muslim berkumpul untuk mengikuti prosesi yang telah menjadi ikon budaya Lombok Barat.
Dengan persiapan yang matang dan pengamanan yang ketat, Polresta Mataram memastikan Tradisi Pujawali dan Perang Topat dapat dinikmati masyarakat dengan penuh kedamaian, sekaligus memperkuat citra NTB sebagai daerah yang menjunjung tinggi harmoni budaya dan keamanan.(Adb)